gaulku gaulmu

Senin, 02 November 2015

cerpen#sakitnya tuh disini



Sebuah benda bulat yang panasnya amat membara“kriing...kriiing..” suara telepon rumah Siren berdering  sekitar tiga puluh detik yang lalu. Dengan terburu-buru Siren keluar dari kamarnya dan menuju ruang tamu dimana si telepon rumah itu berada. “Haloo..ingin bicara dengan siapa?” suara Siren disebersng sana. “Siren... ini aku Rendy..”. Siren berpikir sejenak, namun dia tetap tak mwngingat seorang teman bernama Rendy di dalam otaknya. “haloo... masih dengan Siren disana?” Siren tetap diam seribu bahasa. “aku si kapten basket sekolah..aku melanjutkan ke Austria untuk belajar, dan kini aku kembali ke Indonesia, kemudian aku tiba-tiba merindukanmu dan sekarang aku sedang meneleponmu”. Seulas tawa bahagia tertata rapi di wajah Siren. “oooh kamu ternyata, tak kira siapa gitu...”. Jawab Siren kemudian. “Emm, tumben ada apa kamu menghubungiku?” tanya Siren kemudian. “Aku ingin mengajakmu makan di luar sekaligus reuni atau yah.. temu kangen sama temen. Tapi jangan bawa yang lain yah Ren, aku hanya ingin ada aku dan kamu disana”. Jelas Rendy panjang lebar. Setelah berpikir sekian lama, akhirnya Siren mengiyakan ajakan Rendy, kapten basket yang dulu ia idolakan semasa SMAnya. “oke kalo gitu makasih banyak ya Ren udah mau mengiyakan ajakanku” kata Rendy. Siren semakin terbang dibuatnya. Belum sempat Siren menjawab, Rendy angkat bicara lagi “Ren buat waktu dan tempat nanti tak telepon lagi ya,bye”,kata Rendy sembari menutup telponnya.
Siren masuk kamar dan merasa amat bahagia. Namun tak kalah juga dengan kakak perempuan tersayangnya. Setelah bertukar pikiran , ternyata kakaknya juga diajak jalan sama seorang cowok teman kakaknya itu, “tapi ini belum jelas dek” kata kakaknya kepada Siren. “kak Salsa tuh jangan gitu, emang gimana sih?” tanya Siren. “Ya dia si bilangnya kalo ntar mobilnya udah selese di service dia mau telpon lagi, tapi ke telpon rumah aja takut akunya tidur terus nggak di angkat” papar Siren. “kalo gitu, ntar kakak tinggal nunggu aja, aku juga diajak jalan ama cowok kak, hehe” sambung Siren sambil cengar cengir. “siapa dek? Kok kamu baru ngomong sama kakak?” tanya Salsa penasaran. “iya ini juga baru ketemu kak hehe” jawab Siren sambil berlalu.
Salsa duduk manis diruang tamu sambil menunggu telpon berdering. “kriiing” telpon berdering dan Salsa langsung mengangkatnya. “nanti mlam jam delapan tak jemput” telepon langsung mati. Salsa langsung bahagia dan bergegas menuju kamar untuk berganti pakaian. Disana terdapat Siren yang sedang memilih milih baju. “kamu jadi pergi dek?” Hanya anggukan mantap dari Siren.
Tepat pukul delapan, Salsa telah duduk rapih di depan teras rumahnya . tiba-tiba suara klakson berbunyi amat merdu dan Salsa langsung bangkit dari peraduannya. Kemudian Salsa melambai-lambaikan tangannya pada supir mobil veloz putih tersebut. Namun setelah kaca mobil di buka, ada yang berbeda dari wajah teman Salsa. Disaat Salsa dalam kebingungan, tiba-tiba Siren yang baru keluar dari rumah langsung menyambut pria ber veloz tersebut dan pamit pada kakaknya mau pergi. Salsa mengiyakan dan berpesan agar hati-hati. Setelah mereka berlalu, Salsa membuka telponnya, dan ada sms “Sal, maaf yah ga jadi jalan, mobilku belum jadi, maaf juga nggak ngasih kabar, soalnya hp ku mati, maaf yah” Salsa langsung ke kamar, menangis sejadi-jadinya dan memutar lagu Cita citata Sakitnya Tuh Disini.
 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar