gaulku gaulmu

Jumat, 12 Agustus 2016

dear..

                                                                                                                        Jum'at, 11 Agustus 2016

Terkadang bingung dengan semua yang entah muncul memang sudah direncanakan oleh Tuhan atau ini hanya sekedar kesengajaan yang tak berujung. Kisah di dunia ini tidaklah berujung dengan jelas, begitu pula dengan mulanya..
Kamu. Orang baru yang datang ke dalam kehidupanku. Kehidupan cintaku tentunya. Awalnya tak sedikitpun aku ingin meneruskan perkenalan ini. Karena saat itu aku beranggapan bahwa cinta yang sesungguhnya yakni hadir atas kehendak kita sendiri tanpa ada orang dibelakang kita. Sejenak aku ingin mengakhiri entah drama atau apalah ini..
Sungguh takk ada sedikitpun dorongan dari diriku sendiri untuk meneruskan perkenalan ini, perkenalan yang sudah termasuk ke dalam kata serius. Mengapa? karena perkenalan kita tidaklah hanya sekedar saling bertukar emoticon love atau sebatas janji para anak muda saat bercinta.. Tidak!!
Tak segan-segan seperti itu saja, namun perkenalan kita sudah pula menyangkut kedua orang tua kita. Bukan hanya orang tuaku.. namun orang tuanya juga.
Kita hanya saling sapa melalui media sosial yakni BBM. Selain itu kadang telepon atau semacamnya. Kita belum pernah bertemu sekedar bertatap muka. Aku memang bukan tipe cewek yang terlalu memikirkan penampilan seseorang, entah dia akan ganteng atau tidak saat aku ketemu nanti, itu urusan belakangan bagiku.. Yang penting aku nyaman dan ia bisa melindungiku.
Bukan permintaan yang susah bukan? karena  penampilan itu mudah untuk dirubah.. Haha. tidak usah bingung, dimana mana sudah dibuka salon dan juga cabang-cabangnya.wkwk. (kidding)
Perkenalan tidak jelas ini terus berlanjut. Perkenlan tanpa wujud. Hingga akhirnya lebaran Idul Fitri datang, dimana kami bisa saling bertemu. Selang beberapa hari perayaan Idul Fitri berlalu, nampak seorang laki-laki ditemani dengan salah satu keluarganya, bibinya katanya, datang ke rumah. Mulai sejak itulah kita lebih kenal lagi..
Perkenalan dan komunikasi secara intens terus berlanjut.
Aneh sebenarnya, awalnya aku tak menyukai sama sekali perkenalan di zaman modern dengan cara seperti ini, tapi entah, dia bisa membuatku merasa terlindungi dan nyaman, mungkin memang karena umurnya yang lebih dewasa dari aku. Semenjak itu hubungan kita semakin dekat, entah akan sampai kapan.
Yang jelas jalani dulu aja semuanya. Selama masih bisa berjalan dengan baik.
Mengapa demikian? Aku sudah besar sekarang, tak ingin laah lagi-lagi berpacaran yang hanya cinta monyet.